Backcross dan testcross adalah dua jenis persilangan yang berbeda dalam genetika. Berikut adalah perbedaan antara keduanya:
1. Backcross:
- Backcross adalah persilangan antara individu hasil persilangan (F1) dengan salah satu dari parental.
- Tujuan utama dari backcross adalah untuk memperkenalkan kembali sifat-sifat dari salah satu dari orang tua aslinya ke dalam populasi.
- Contoh: Jika kita memiliki tanaman yang menghasilkan buah berwarna kuning (genotip aa) hasil persilangan dengan tanaman yang menghasilkan buah berwarna merah (genotip AA), maka hasil persilangan F1 akan memiliki genotip Aa. Jika kita melakukan backcross antara individu F1 (Aa) dengan tanaman berbuah merah (AA), maka sebagian dari keturunan akan memiliki genotip Aa dan sebagian akan memiliki genotipe AA.
2. Testcross:
- Testcross adalah persilangan antara individu hasil persilangan (F1) dengan individu homozigot resesif (aa) untuk mengungkapkan genotip individu F1.
- Tujuan utama dari testcross adalah untuk mengetahui apakah individu F1 adalah homozigot dominan (AA) atau heterozigot (Aa).
- Contoh: Menggunakan contoh sebelumnya, jika kita ingin mengetahui apakah individu F1 (Aa) hasil persilangan antara tanaman berbuah kuning (aa) dan tanaman berbuah merah (AA) adalah homozigot dominan (AA) atau heterozigot (Aa), kita dapat melakukan testcross dengan individu homozigot resesif (aa). Jika keturunan dari testcross adalah 50% berbuah merah (AA) dan 50% berbuah kuning (Aa), maka individu F1 adalah heterozigot (Aa).
Jadi, perbedaan utama antara backcross dan testcross adalah pada jenis individu yang digunakan dalam persilangan untuk tujuan tertentu: backcross menggunakan salah satu dari parental aslinya, sementara testcross menggunakan individu homozigot resesif.
Tanya-tanya? DM ke IG @violthebiologist
Penulis
Viol Dhea Kharisma, S.Si., M.Si
(Content Creator & Peneliti Biologi)
Follow Instagram @violthebiologist
Follow Facebook Viol The Biologist
Follow TikTok @violthebiologist
Website Violthebiologist.com
Komentar
Posting Komentar