Ekosistem estuari adalah salah satu tipe ekosistem perairan yang terdapat di wilayah pertemuan sungai dengan laut atau samudra. Estuari adalah wilayah di mana air tawar dari sungai bertemu dengan air asin dari laut. Hal ini menyebabkan terjadinya campuran air tawar dan air asin yang menghasilkan kondisi lingkungan yang unik. Salinitas dalam estuari dapat bervariasi secara signifikan seiring dengan pasang surut air laut dan masuknya aliran air tawar dari sungai. Hal ini menyebabkan fluktuasi salinitas yang memengaruhi komposisi biota dan proses ekologis dalam ekosistem estuari. Ekosistem estuari memiliki keberagaman hayati yang tinggi karena merupakan wilayah transisi antara lingkungan air tawar dan air asin. Estuari menyediakan berbagai habitat seperti muara sungai, rawa-rawa, mangrove, padang lamun, dan daerah pasang surut yang mendukung kehidupan berbagai organisme seperti ikan, moluska, krustasea, burung, dan mamalia. Kondisi lingkungan yang kaya nutrien dan keberadaan sumber makana
Perkembangan yang bersifat reversible dalam biologi mengacu pada kemampuan organisme untuk mengalami perubahan dalam siklus hidupnya yang dapat dibalik atau diubah kembali tanpa mengubah identitas genetiknya. Beberapa alasan mengapa perkembangan dapat bersifat reversible adalah sebagai berikut: Sel-sel dalam tubuh organisme memiliki kemampuan plastisitas yang memungkinkan mereka untuk mengalami diferensiasi dan dediferensiasi. Diferensiasi adalah proses di mana sel-sel mengalami spesialisasi menjadi jenis-jenis sel yang berbeda, sementara dediferensiasi adalah proses di mana sel-sel yang sudah diferensiasi dapat kembali ke keadaan awal yang lebih umum atau tidak terdiferensiasi. Sel-sel yang sudah diferensiasi untuk menjalankan fungsi tertentu masih dapat mengubah fungsinya kembali jika kondisi lingkungan berubah. Contohnya, sel-sel hati manusia dapat mengalami perubahan fungsional untuk memenuhi kebutuhan tubuh ketika terjadi cedera atau perubahan kondisi lainnya. Beberapa organisme